Pilihan
saluran distribusi memiliki karakter strategis dan bukan hanya mengenai tugas
logistik, meskipun hal ini terkait erat dengan logistik distribusi. Strategi
saluran dalam single supply chain:
1.Pabrikan
memutuskan apakah akan mengadopsi saluran terintegrasi atau terdesentralisasi.
2.Pemerintah
memilih tarif pajak per-unit untuk ditetapkan pada produksi manufacturer.
3.Pabrikan
memilih harga retail di saluran terintegrasi atau harga grosir di saluran
terdesentralisasi mengingat keputusan tarif pajak pemerintah.
4.Dalam
saluran terdesentralisasi, akan ada tahap lain di mana retailer memutuskan
harga eceran, tergantung pada keputusan harga grosir dan keputusan tarif pajak.
Terdapat
dua pilihan saluran distribusi, yaitu: Saluran
Integrasi (Saluran Distribusi Langsung) dan Saluran Desentralisasi (Saluran Distribusi Tidak Langsung). Saluran
terintegrasi adalah saluran dimana produsen langsung menjual produknya ke pasar
akhir. Sedangkan saluran terdesentralisasi adalah saluran dimana manufacturer
mendistribusikan produknya melalui retailer independen, untuk menjual produk ke
pasar akhir.
Menggunakan
saluran integrasi untuk produsen berarti konsentrasi pada stok finished goods
di pabrik, sedangkan saluran desentralisasi menyiratkan desentralisasi saham
dalam jaringan gudang regional (logistik dan pusat distribusi). Pilihan saluran
distribusi fisik disebabkan oleh keputusan sentralisasi atau desentralisasi
persediaan finished goods. Sifat dan karakteristik permintaan adalah faktor
penting dalam pilihan saluran distribusi oleh produsen. Produk dengan
penggantian tinggi dan faktor loyalitas merek yang rendah, membutuhkan
pengiriman cepat ke tempat, yang mengarah pada desentralisasi inventarisasi dan
pendekatan mereka ke tempat konsumsi. Produk tersebut lebih memilih saluran
distribusi tidak langsung. Sebaliknya, produk yang memiliki perubahan rendah,
kesetiaan konsumen terhadap merek, serta kesediaan konsumen untuk menunggu
membeli produk atau mencari di tempat lain, memungkinkan sentralisasi saham,
karena pengiriman dapat dibuat cukup cepat. Produk ini lebih memilih saluran
distribusi langsung.
Dari
perspektif manufacturer, saluran integrasi dapat meningkatkan efisiensi tetapi
menimbulkan pajak lingkungan, sementara desentralisasi menderita marjinalisasi
ganda tetapi menikmati pembebasan pajak. Manufacturer lebih menyukai saluran
desentralisasi dibandikan saluran terintegrasi ketika teknologinya sangat
merusak lingkungan. Karena keuntungan produsen dari saluran terdesentralisasi
dua kali lipat dari saluran terintegrasi.
Referensi:
Junsong
Biana, Xiaolei Guob, Kevin W. Lib (2017). Decentralization or integration:
Distribution channel selection under environmental taxation. Transortation
Research Part E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar