Cost Advantage adalah salah satu dari dua jenis
keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan. Biaya juga sangat penting untuk
strategi diferensiasi karena pembeda harus mempertahankan jarak biaya dengan
pesaing. Kecuali harga premium yang dihasilkan melebihi biaya pembedaan,
pembeda akan gagal mencapai kinerja yang unggul. Perilaku biaya juga memberikan
pengaruh yang kuat pada struktur industri secara keseluruhan. Perusahaan
memiliki cost advantage jika biaya kumulatif untuk melakukan semua aktivitas
nilai lebih rendah dari biaya pesaing. Nilai strategis keunggulan biaya
bergantung pada keberlanjutannya. Keberlanjutan akan hadir jika sumber
keuntungan biaya perusahaan sulit bagi pesaing untuk meniru.
Keuntungan biaya mengarah ke kinerja yang unggul jika perusahaan memberikan
tingkat nilai yang dapat diterima kepada pembeli sehingga keunggulan biayanya
tidak dibatalkan oleh kebutuhan untuk mengenakan harga yang lebih rendah
daripada pesaing.
Terdapat dua cara utama bagi perusahaan dapat memperoleh
keuntungan biaya yaitu, (1) Mengontrol biaya driver. Perusahaan dapat memperoleh
keuntungan berkenaan dengan penggerak biaya kegiatan nilai yang mewakili proporsi
signifikan dari total biaya dan (2) Mengatur ulang value chain. Perusahaan dapat
mengadopsi cara yang berbeda dan lebih efisien untuk merancang, memproduksi,
mendistribusikan, atau memasarkan produk.
Bullwhip
Effect mengacu pada jenis distorsi yang terjadi dalam proses transmisi
informasi pesanan di hulu, yang merupakan fluktuasi yang lebih besar dalam
kuantitas pesanan hulu yang disebabkan oleh fluktuasi permintaan hilir. Ini
adalah fenomena umum dalam rantai pasokan. Keberadaan Bullwhip Effect
menyulitkan perusahaan untuk memahami permintaan pasar, menyebabkan kelebihan
stok dan mengurangi efisiensi operasional untuk seluruh supply chain. Cara
terbaik untuk mengatasi Bullwhip Effect adalah dengan mengurangi simpul supply chain sejauh mungkin, sehingga sangat menjamin keakuratan informasi.
Menggunakan sistem manajemen supply chain yang efisien dapat mengurangi
Bullwhip Effect dan mewujudkan respons real-time, secara langsung mengurangi
biaya operasi perusahaan. Faktor-faktor yang menyebabkan Bullwhip Effect
mencakup beberapa aspek berikut ini yaitu perubahan perkiraan permintaan,
fluktuasi harga, keputusan kuantitas pesanan, permainan kekurangan,
ketidakseimbangan inventaris, waktu tunggu, dll.
Referensi :
Porter, M.E. (1985). Competitive Advantage creating and sustaining superior performance with new introduction.Chapter 3 Cost Advantage. New York: Simon&Shcuster inc.
Porter, M.E. (1985). Competitive Advantage creating and sustaining superior performance with new introduction.Chapter 3 Cost Advantage. New York: Simon&Shcuster inc.
Dai, J.,
Peng, S., & Li, S. (2017). Mitigation of Bullwhip Effect in Supply Chain
Inventory Management Model. Procedia engineering, 174,
1229-1234.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar