Pages

#TM8Sabtu140418 Value Chain

Jumat, 13 April 2018

Value chain memisahkan perusahaan menjadi kegiatan strategis yang relevan untuk memahami biaya dan sumber diferensiasi yang ada dan potensial. Perusahaan memperoleh keuntungan kompetitif dengan melakukan kegiatan strategis penting ini lebih murah atau lebih baik daripada pesaingnya. Setiap perusahaan melakukan kegiatan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirim, dan mendukung produknya. Semua kegiatan ini dapat diwakili menggunakan value chain. Value chain adalah alat dasar untuk mendiagnosis keuntungan kompetitif dan menemukan cara untuk menciptkaan dan mempertahankannya.
Dalam istilah kompetitif, nilai adalah jumlah pembeli yang bersedia membayar untuk apa yang disediakan oleh perusahaan. Nilai diukur dengan total pendapatan, cerminan dari harga perintah produk suatu perusahaan dan unit yang dapat dijualnya. Suatu perusahaan menguntungkan jika nilai yang diterimanya melebihi biaya yang terlibat dalam pembuatan produk. Menciptakan nilai bagi pembeli yang melebihi biaya untuk melakukannya adalah tujuan dari strategi umum apa pun. Nilai, bukan biaya, harus digunakan dalam menganalisis posisi kompetitif karena perusahaan sering sengaja menaikkan biaya mereka untuk mendapatkan harga premium melalui diferensiasi.
Value chain menampilkan nilai total, dan terdiri dari aktivitas nilai dan margin. Aktivitas nilai adalah aktivitas fisik dan teknologi yang berbeda yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan produk yang berharga bagi pembelinya. Margin adalah selisih antara nilai total dan biaya kolektif dari melakukan aktivitas nilai. Ada lima kategori umum Aktivitas utama yaitu (1) Inbound Logistics, yaitu kegiatan yang terkait dengan penerimaan, penyimpanan, dan penyebaran input ke produk, seperti gudang penyimpanan material, inventaris mengontrol penjadwalan kendaraan, dan mengembalikan ke pemasok. (2) Operations, yaitu kegiatan yang terkait dengan transformasi input ke dalam bentuk produk akhir, seperti pemesinan, pengemasan, perakitan, pemeliharaan peralatan, pengujian, pencetakan, dan operasi fasilitas. (3) Outbound Logistics Activities, yaitu mengumpulkan, menyimpan, dan mendistribusikan produk secara fisik kepada pembeli, seperti pergudangan barang jadi, penanganan material, operasi pengiriman kendaraan, pemrosesan order, dan penjadwalan. (4) Marketing and Sales, yaitu kegiatan yang terkait dengan menyediakan sarana yang dapat digunakan pembeli untuk membeli produk dan mendorong mereka untuk melakukannya, seperti iklan, promosi, tenaga penjualan, kutipan, pemilihan saluran, hubungan saluran, dan harga. (5) Service, yaitu kegiatan yang terkait dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai produk, seperti pemasangan, pelatihan perbaikan, pasokan komponen, dan penyesuaian produk. Terdapat pula Aktivitas pendukung yang terdiri dari Pengadaan, Pengembangan Teknologi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Infrastruktur Perusahaan.


Referensi :
Porter
, M.E. (1985). Competitive Advantage creating and sustaining superior performance with new introduction.Chapter 2 The Value Chain and Competitive Advantage. New York: Simon&Shcuster inc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS